Bagi Yanto, seorang tukang servis AC yang setiap hari bergelut dengan panas, debu, dan kompresor yang rewel, beberapa menit bermain game online di penghujung hari adalah sebuah kemewahan. Itu adalah caranya melepas penat, sebuah portal singkat untuk lari dari dunia nyata yang melelahkan. Selama berbulan-bulan, teman digitalnya adalah satu: Kakek Zeus dari game populer Gates of Olympus. Namun, hubungan yang tadinya manis itu perlahan berubah menjadi sebuah toxic relationship yang menguras emosi dan dompet. Kisah Yanto adalah cerminan dari perjalanan banyak pemain. Sebuah cerita tentang bagaimana hiburan bisa berubah menjadi frustrasi, dan tentang pentingnya menyadari kapan harus berkata cukup. Ini adalah kronik patah hati-nya dengan sang dewa petir dari Yunani, dan bagaimana ia akhirnya menemukan pelabuhan baru yang lebih tenang, sebuah teman setia dalam wujud permainan Mahjong Wins 3. Perjalanannya adalah bukti bahwa dalam dunia hiburan digital, kenyamanan dan kesenangan seharusnya menjadi prioritas utama.
Awalnya, Yanto dan Kakek Zeus adalah pasangan yang serasi. Setiap petir yang menyambar dan menurunkan pengganda besar terasa seperti sebuah hadiah kejutan. Sensasi kemenangan eksplosif dari Gates of Olympus menjadi adrenalin yang ia cari setelah seharian bekerja. Beberapa kali ia mendapatkan kemenangan yang lumayan, cukup untuk mentraktir teman-temannya kopi atau membeli peralatan kerja baru. Ia merasa telah menemukan permainan yang cocok untuknya. Namun, seiring berjalannya waktu, sifat sang dewa petir seolah berubah. Petir yang menyambar terasa hampa, hanya menurunkan pengganda kecil yang tak berarti. Kemenangan besar yang dulu sering menyapa kini seolah lenyap ditelan awan. Yanto mendapati dirinya semakin sering melakukan deposit, mencoba mengejar kekalahan dengan harapan satu sambaran petir keberuntungan akan membalikkan keadaan. Tanpa sadar, ia telah masuk ke dalam siklus yang berbahaya. Uang yang seharusnya untuk kas bengkel atau tabungan, perlahan tapi pasti disedot sampe akar. Rasa senang saat bermain telah hilang, digantikan oleh kecemasan dan amarah setiap kali saldo menyentuh nol.
Puncaknya datang di suatu sore yang sangat terik. Setelah menyelesaikan tiga servis AC di gedung perkantoran yang berbeda, tubuh Yanto terasa remuk. Ia pulang dengan harapan bisa sedikit bersantai dan mungkin memenangkan kembali sedikit dari kekalahannya. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Deposit terakhirnya ludes dalam waktu kurang dari sepuluh menit tanpa perlawanan berarti. Tidak ada petir, tidak ada kemenangan besar, hanya kekalahan pahit. Yanto menatap layar ponselnya. Wajah Kakek Zeus yang menyeringai di samping gulungan permainan kini terlihat mengejek. Saat itulah rasa muak itu mencapai puncaknya. Ia merasa lelah, bodoh, dan dipermainkan. Cukup sudah, gumamnya pada diri sendiri. Ini bukan lagi hiburan, ini adalah sumber stres. Dengan satu gerakan tegas, ia menutup aplikasi itu dan berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak lagi berharap pada dewa petir yang pelit itu.
Beberapa hari setelah putus dengan Kakek Zeus, seorang teman sesama teknisi melihat Yanto murung. Setelah mendengar ceritanya, temannya tertawa dan memberi saran. Sudah, jangan berharap sama Kakek, dia itu moody, katanya. Coba main Mahjong Wins 3. Gameplay-nya lebih santai, Mas. Nggak bikin jantungan. Kemenangannya kecil tapi sering, jadi saldo lebih awet. Permainannya lebih 'adem', cocok buat kita yang kerjaannya panas-panasan. Istilah adem (dingin/tenang) itu menarik perhatian Yanto. Dengan sedikit rasa skeptis, ia memutuskan untuk mencobanya. Ia melakukan deposit kecil, sekadar untuk membuktikan ucapan temannya. Kesan pertamanya sangat berbeda. Musik latar yang menenangkan dan suara gemerincing ubin mahjong terasa lebih ramah di telinga. Tidak ada ledakan petir yang membuat kaget, melainkan mekanisme cascading di mana ubin yang menang akan pecah dan digantikan oleh yang baru, sering kali menciptakan kemenangan beruntun yang memuaskan.
Yanto terkejut saat menyadari bahwa setelah bermain selama tiga puluh menit, saldonya tidak banyak berkurang. Bahkan sesekali naik sedikit. Memang tidak ada kemenangan puluhan juta yang ia impikan di Gates of Olympus, tetapi sebagai gantinya, ia mendapatkan aliran kemenangan-kemenangan kecil yang stabil. Hal ini membuatnya merasa bahwa permainannya dihargai. Ia tidak lagi merasa seperti sedang membuang uang ke dalam lubang tanpa dasar. Kesenangan dalam bermain perlahan kembali. Ia mulai menikmati prosesnya, mencoba memahami kombinasi ubin mana yang paling berharga dan merasakan kepuasan saat berhasil membersihkan sebagian besar papan permainan. Mahjong Wins 3 terasa seperti teman yang bisa diandalkan. Ia tidak menjanjikan kekayaan mendadak, tetapi ia menjanjikan hiburan yang konsisten. Permainan ini menjadi teman setia barunya, sebuah pelarian yang benar-benar membuatnya rileks, bukan malah menambah beban pikiran. Yanto menemukan kembali esensi dari bermain game: untuk bersenang-senang.
Kisah hijrah Yanto dari Gates of Olympus ke Mahjong Wins 3 adalah sebuah pelajaran sederhana namun penting. Ini bukan tentang game mana yang secara objektif lebih baik, melainkan tentang menemukan permainan yang sesuai dengan kepribadian, ekspektasi, dan gaya bermain kita. Terkadang, kita terpikat oleh janji kemenangan besar yang eksplosif, namun melupakan bahwa proses untuk mencapainya bisa sangat menguras mental dan finansial. Bagi Yanto, kemenangan terbesarnya bukanlah jackpot, melainkan kesadaran untuk meninggalkan sesuatu yang membuatnya stres dan menemukan alternatif yang memberinya ketenangan. Ia belajar untuk mengenali permainannya dan memilih teman yang benar-benar setia menemaninya melepas lelah. Meninggalkan amarah Kakek Zeus untuk ketenangan ubin mahjong adalah keputusan paling cerdas yang ia buat, sebuah kemenangan yang tidak bisa diukur dengan uang.